Jumat, 15 Juli 2016

macam-macam arsitektur interior dan eksterior


MACAM – MACAM  ARSITEKTUR   EKSTERIOR

Arsitektur adalah suatu bentuk ekspresi yang paling tinggi di dalam alam pikiran seseorang. Di dalam desain arsitektur terdapat semangat, nilai kemanusiaan, kesetiaan, serta keyakinan dari pembuatnya. Para arsitek tentu memadukan banyak hal dalam membuat rancangan bangunan yang hendak di bangun. Baik pertimbangan psikologis penghuni, nilai budaya, fungsi bangunan, hingga gaya atau style arsitektur.
Gaya arsitektur yang termanivestasi dalam bangunan-banguan di Indonesia cukup beragam. Kesemuanya memiliki ciri khas masing-masing.
 
1.  Arsitektur Mediteranian
Gaya arsitektur mediteranian diinspirasi dari bangunan yang ada di Italia dan Spanyol. Gaya arsitektur mediteranian memiliki ornament yang lebih sederhana, memberikan kesan yang mengutamakan kenyamanan. Pada akhir tahun 90-an gaya arsitektur ini mulai banyak diterapkan pada disain rumah-rumah di Indonesia.
Ekseterior pada bangunan bergaya arsitektur mediteranian umunya dinamis. Tata letak masa bangunan yang menyebar pada rumah dengan lahan yang luas, meskipun ada juga rumah bergaya mediteranian dengan komposisi bentuk yang kompak, untuk rumah pada lahan yang lebih terbatas. Balkon-balkon yang menonjol keluar fasad/muka bangunan tanpa atap dan railing balkon, dan jendela memiliki ukuran lebih kecil dan sedikit, juga merupakan ciri khas arsitektur mediteranian.
Interior berdimensi lebih fungsional, bagian langit-langit umumnya langsung mengekspos struktur atap dan tidak terlalu tinggi. Untuk bangunan bertingkat langit-langit memperlihatkan langsung struktur lantai. Tapi di Indonesia umumnya masih menggunakan plafond, baik pada bangunan satu lantai maupun rumah bertingkat. Hal ini dkarenakan presepsi sebagian besar orang Indonesia yang menganggap sebuah rumah  belum lengkap jika tidak memiliki plafond.
Ruangan pada rumah bergaya arsitektur mediteranian juga memiliki ukuran luas yang lebih efisien, tidak berlebihan besarnya seperti bangunan klasik.  Namun tata letak ruangan masih tetap terpisah-pisah menggunakan pemisah masif seperti dinding. Gaya bangunan dengan konsep mediterania ini mengacu pada konsep bangunan kerajaan eropa di tahun 80’an. Ciri-ciri bangunannya bisa dilihat dari adanya pilar-pilar besar dan adanya lengkungan serta ornamen-ornamen hiasan pada dinding. Tidak hanya itu, semangat konsep mediterania adalah berusaha dekat dengan nuansa alam, sehingga bahan bangunannya pun banyak menggunakan bahan alami seperti tanah liat dan batuan alam.
Konsep mediterania ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menonjolkan sisi kemewahan bangunan. Sangat terlihat bagaimana desain mediterania terdapat pintu dan jendela yang besar. Tidak hanya ukuran, aspek warna juga mempengaruhi kesan mewah pada konsep bangunan ini. Penggunaan warna yang sering dipilih adalah warna coklat, merah bata, kuning tanah. Sehingga betul-betul menggambarkan desain bangunan kerajaan yang terkesan mewah.


Bahan bangunan pada gaya arsitektur mediternian umumnya menggunakan bahan bangunan yang natural, seperti kayu dengan finishing mate/dof, besi tempa/wrough iron, penutup lantai keramik berjenis rustic dengan nat yeng lebar (+/- 4-7 mm) batu alam berwarna muda (cream, beige) meskipun banyak juga yang menggunakan cat sebagai finishing eksterior terutama interior.
Ciri umum rumah dengan gaya arsitektur mediteranean antara lain:
·                     Sudut kemiringan atap yang landai
·                     Mengggunanakan atap genteng tanah natura (merah)
·                     Stucco siding
·                     Bagian atas pintu, jendela, teras berbentuk busur
·                     Pintu panel kayu yang kokoh dan solid
·                     Railing besi tempa
·                     Lantai rustik


 
2.  Arsitektur Country
Rumah dengan gaya arsitektur country adalah gaya arsitektur yang merefleksikan rumah-rumah di pedasaan yang dekat dengan alam, dan memberikan peran pada alam dalam hal sirkulasi udara tata cahaya dan bahan bakunya. Rumah dengan gaya arsitektur country sangat tepat untuk mendapatkan kenyamanan, lebih dekat dengan alam. Rumah dengan gaya arsitektur country semakin sempurna jika ditunjang dengan lansekap yang luas dan asri. Gaya arsitektur country ini juga disesuaikan dengan iklim lokasi rumah, yang kita bahas disini adalah rumah arsitektur country di daerah tropis khususnya Indonesia.
Eksterior rumah bergaya country disajikan dengan dimensi overstek yang lebar meneduhi jendela dan pintu masuk. Teras yang luas di bagian depan dan belakang yang seringkali dilengkapi dengan furniture untuk duduk santai. Massa bangunan umumnya melebar atau memanjang.
Interior lebih luas dan transparan, langit-langit mengekspos struktur atap. Sistim sirkulasi udara sangat mengutamakan peran alam dengan membuat jendela yang agak besar dan banyak.
Ruang-ruang pada rumah bergaya arsitektur country umumnya saling berhubungan tanpa dibatasi dengan pemisah ruang yang mutlak. Railing, wall cabinet, perbedaan level lantai menjadi alternatif dalam menciptakan ruang-ruang.
Bahan bangunan yang natural/alami adalah bahan bangunan yang mendominasi rumah bergaya arsitektur country. Kayu dengan serat yang jelas dan kasar, batu alam, lime stone, batu kali yang dikerjakan dengan pengerjaan yang sederhana namun tetap rapi.



 
3.  Arsitektur Modern
Arsitektur modern memiliki ornamen yang minim dan fungsional. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, lis plang beton memanjang dan kanopi yang menjorok ke depan. Dengan kolom yang sederhana atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornamen garis vertikal, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas. Interior rumah modern ditata dengan ornamen yang sederhana, langit-langit bertingkat dan void di ruang-ruang publik yang memberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya arsitektur modern umumnya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv
Gaya arsitektur dengan konsep modern ini memiliki karakter yang simple, fungsional, bersih, stylish, dan tentunya menyesuaikan perkembangan zaman dan gaya hidup modern. Jika diamati esensi dari modern adalah terletak pada penggunaan teknologi yang semakin berkembang.
Gaya arsitektur modern tidak terlalu banyak menggunakan pengaturan ornament. Di Indonesia sendiri, gaya bangunan modern sudah banyak di terapkan mulai awal tahun 1970’an. Konsep ornament lebih melihat bentuk, bahan, dan ukuran dalam sudut pandang fungsionalnya.  Desain eksteriornya sendiri bisa dilihat memiliki karakter penggunaan jendela yang berukuran lebar dan tinggi. Kadang juga ada pilar seperti konsep mediterania, namun hanya sebagai penyangga utama dengan jumlah yang sedikit.
Karakter arsitektur modern bisa di lihat dari bentuknya yang asimetris, dengan atap datar, strukturnya terlihat halus dan efisien. Kesan mewah juga di perlihatkan dengan penggunaan benda-benda transparan seperti kaca. Bahan yang di gunakan pada unsur jendela dan pintu biasanya terbuat dari alumunium dan stainless. Sama halnya dengan  konsep kontemporer, gaya modern tidak banyak menggunakan ruangan, denah terbuka lebih cenderung di terapkan pada konsep arsitektur gaya modern.

Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized,glossy tile, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.
Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:
·                     Asimetris
·                     Orientasi pola horizontal
·                     Atap datar
·                     Tidak ada cornice /profil  atap
·                     Bentuk Kotak
·                     Halus
·                     Penampilan efisien
·                     Sudut lengkung
·                     Jendela Kaca
·                     Aluminium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela
·                     Panel mengkilap
·                     Baluster metal
·                     Deretan jendela atau garis-garis
·                     Sedikit atau tidak ada hiasan
·                     Denah  terbuka

 
 4.  Arsitektur Klasik
Gaya arsitektur klasik, memberikan kesan aristokrat yang mewah pada bangunan. Pilar-pilar, ornament, dan profil-profil pada list plang dan bingkai jendela disajikan dalam seni Romawi atau Yunani kuno menjadi cirri khas arsitektur klasik. DI Indonesia gaya arsitektur klasik mulai banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal pada awal tahun 80-an. Bahkan hingga saat ini pun asih banyak rumah-rumah baru yang menggunaka gaya arsitektur klasik.
Eksterior juga menjadi hal penting pada bangunan klasik. Umumnya bangunan klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan fungsinya. Tata letak jendela yang teratur/monoton pada tampak depan bangunan, dan komposisi bangunan yang simetris juga mrupaka ciri bangunan klasik.
Interior klasik umumnya memiliki ketingian plafond idealnya melebihi 3,5 meter, sehingga bisa mengekspresikan kemegahan. Profil-profil yang detail menghisai pertemuan antara plafond dengan dinding bangunan. Tangga pada bangunan klasik dibuat lebar dalam bentuk lengkung/curva pada sebagian atau seluruh bagian tangga.
Ruangan – ruangan pada rumah klasik juga umunya di buat terpisah-pisah dan dalam ukuran yang extra besar. Mulai dari pintu masuk di bagian depan, ruang penerima(foyer) ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dll dipisahkan dengan dinding solid. Ada kalanya koridor digunakan sebagai penghubung antara ruang-ruang yang berjauhan. Karena memang idealnya rumah brgaya arsitektur klasik di bangun di atas lahan yang luas.
Bahan bagunan yang digunakan pada bangunan klasik umunya adalah bahan-bahan alam. Pengolahan erhadap bahan-bahan bagunan klasik juga perlu mengekspresikan seni di masanya seperti besi-besi cor, marmer, batu alam adalah bahan – bahan yang ideal untuk menyajikan bengunan dengan gaya arsitektur klasik. Sangat tidak serasi jika mebuat rumah dengan gaya arsitektur klasik pda bagian jendela kita mnggunakan bahan aluminum dengan finishing anodized. Karena pertimbangan kemudahan perawatandan biaya adakalanya kita terpaksa menggunakan bahan aluminum, hanya saja kita perlu mempertimbangkan finishing yang kita gunakan agar rumah klasik menjadi benar-benar konsisten terhadap konsepnya, maka kita gunakan finish pwder coating warna putih.
Beberapa ciri arsitektur klasik antara lain:
-       Bentuk Simetris 
-       Kolom/PilarTinggi yang menjulang.  
-       Segitiga pediment
-       Atap kubah
 
 5.  Arsitektur Gotik

Arsitektur Gotik merupakan kelanjutan dari jenis arsitektur romantic. Arsitektur ini menonjolkan kolom-kolomnya yang besar sehingga memebrikan kesan megah dan agung , jenis ini juga sangat memeprhatikan detail-detail arsitektur yang ada. Ciri khusus lainnya adalah pemberian patung-patung yang sangat banyak dan beragam, biasanya yang digunakan sebagai vocal point atau point of interest adalah bagian pintu masuknya, arsitektur ini juga menggunakan banyak kaca-kaca mozaik berbentuk bunga, ciri atapnya sangat tinggi melengkung agak lancip. Contoh bangunan jenis ini adalah Gereja-Gereja Gotik yang muncul pada abad 12 – abad 16-an.
  
 6.  Arsitektur Barok

Arsitektur Barok adalah jenis arsitektur yang mancul pada tahun 1600-1700an. Bangunan dengan jenis ini biasanya memiliki ukuran yang sangat besar (megah) berskala monumental seperti Istana, Gereja, dll. Permainan cahaya yang ada pada jenis arsitektur ini memebrikan kesan dinamis. Arsitektur ini diperindah dengan corak-corak lukisan dinding dan ukiran-ukiran yang berukuran besar pada dinding-dindingnya. Contoh arsitek pada era ini adalah Francesco Borromini, Pietro da Cortona, Gian Lorenzo Bernini, Carlo Maderno, Baldassare Longhena, Nicholas Hawksmoor, dll.
  
 7.    Arsitektur Neo-Klasik

Jenis arsitek ini dikenal pada abad ke 18-19. Arsitektur Neo-klasik merupakan jenis yang mulai mengarah pada tahap modern. Berawal di Inggris. Pada zaman itu jenis arsitek ini dianggap merupakan perlawanan dari jenis arsitek romantic dan renaisans . Contoh arsiteknya adalah Karl Friedrich Von Schinkel, Sir John Soane.
  
 8. Minimalis
       Gaya arsitektur minimalis menekankan pada pertimbangan fungsional. Geometris elementer, persegi, dan kubus, minim ornamen dan dekorasi, itulah gambaran bentuk khas interior gaya arsitektur minimalis. Namun bukan berarti gaya minimalis tidak mempertimbangkan keindahan dan kesan kemewahan. Gaya minimalis masih menekankan pertimbangan estetika dan kemewahan. Namun dalam bentuk keteraturan susunan struktur bangunan, dan bukan dari kerumitan atau keunikan struktur bangunannya.
       Konsep minimalis ini sangat cocok untuk rancangan arsitektur bangunan yang memiliki keterbatasan lahan. Penataan ruangannya pun terlihat mengedepankan kesan ruang yang luas dan nyaman. Konstruksi strukturalnya tersusun sederhana namun menggunakan pewarnaan yang mencolok serta sedapat mungkin gaya arsitektur ini mengurangi jumlah dinding-dinding yang membatasi ruangan.
 
  9.  Arsitektur Islam

Berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentukperadaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umumair mancur dan bangunan domestik lainnya.
Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi IsaMaryamIbrahim,berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia dan binatang.
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad,[rujukan?] atau kadang-kadang beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.
Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari RomaMesirPersia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanyaminaret. Juga mesjid Hagia Sophia di IstanbulTurki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. KetikaUstman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan mesjid-mesjid Islam sselanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya mesjid Sulaiman, danmesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.

 
10. Arsitektur Rococo

Rococo pertama kali muncul di Perancis pada awal abad 18 sebagai lanjutan gaya barok, tetapi berlawanan dengan tema lebih berat dan warna lebih gelap dari Gaya barok, Rococo ditandai oleh suatu kekayaan, rahmat, suka melucu, dan keringanan. Rococo. Motifnya memusat pada gaya hidup yang aristokratis yang tanpa perlawanan dan roman picisan bukannya pertempuran gagah berani atau figur religius; mereka juga berputar luar dan alam. Dalam pertengahan akhir abad ke 18, rococo di kalahkan oleh gaya Neoclassic.
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah pada kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von Erlach; ta-hun penggarapan 1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya hexa-style Korintian. Sehingga kita dapati suatu bentukan entrance yang benar-benar mencolok mata di sini. Bentukan yang terjadi masih dapat dikategorikan sederhana, sedangkan bentukan-bentukan lengkung yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo yang dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang bersahaja, dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur dengan gaya khas Barok.
Kata Rococo merupakan suatu kombinasi dari bahsa perancis yaitu Rocaille, atau kerang, dan barocco Italia, atau gaya barok. Dalam kaitan dengan rococo, rokoko melambakngkan cinta, kurva cinta seperti kerang dan fokus pada hiasan bangunan. Beberapa kritikus menggunakan istilah ke yang menyiratkan bahwa gaya rokok adalah sembrono. Sejak pertengahan abad ke 19, istilah rokok telah diterima oleh sejarawan seni. Selagi ada keheningan tentang beberapa perdebatan tentang seni arti historis dari gaya rococo kini secara luas gaya ini dikenali sebagai periode utama di dalam pengembangan seni Eropa.
Istana Solitude di Stuttgart dan Istana Cina di Oranienbaum, gereja Bavarian Wies dan Sanssouci di Potsdam adalah contoh gaya bagunan rokok. Dalam Konteks kontinental itu gaya Rococo secara penuh terkendali, sportif, ajaib, dan dipahat dalam bentuk dekorasi interior ruangan yang abstrak menggunakan cahaya, motif seperti kerang atau dan hiasan yang berbentuk kurva,kesemuanya itu mengisyaratkan bagaimana gaya rokoko dalam arsitektur. Pada bagian dalam ruangan tembok diberi hiasan dan dekorasi yang indah, penuh motif yang aneh dinyatakan dalam material plastik seperti kayu yang diukir dan di atasnya diplester mengunakan semen. Dinding, langit-langit, mebel, dibuat dari bahan metal dan porselin.
Beberapa kritikus arsitektur mengisyaratkan bahwa gaya rokok berkembang dengan cepat pada ujung tahun 1720 dan mulai mempengaruhi bagian dalam dan seni arsitektur seluruh Eropa. dengan berbagai bentuk yang unik dan kaya yang dimilikinya membuat gaya Rococo berkembang tidak hanya di eropa tapi juga di Jerman.
Di Inggris, salah satu lukisan Hoghart membentuk suatu cerita kesusilaan sensasional tentang perkawinan bergelor
à, yang diukir degan gaya rokok pada tahun 1745, menunjukkan ruang pawai dari suatu Rumah bergaya London, di mana satu-satunya gaya bangunan yang mempunyai langit-langit dengan gaya rokoko. Tidak hanya pada langit-langit rumah tetapi juga pada furniture seperti meja dan jam dinding. Dengan ciri khas gaya rokoko yang unik, sedikit tidak terkendali dan berantakan.
Ciri-ciri Langgam Rococo
      -  murni ornamental,
      -   ringan,
      -   kasual
      -   penggunaan warna pastel,
      -   keanggunan garis-garis lengkung serta mencirikan figure-figur indah.
Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian-Swiss seperti Bagutti dan Artari sedangkan arsitek James Gibbs, dan saudara kali-lakinya Franchini bekerja di Irlandia sebagai arsitek dekorasi rumah gaya rokoko. Gaya rokoko ini biasa ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini membentang di sepanjang paris terutama Hôtel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan seniman Jerman ( Cuvilliés, Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mengembangkan gaya rokoko. Beberapa tempat berkembangnya gaya rokoko adalah Amalienburg dekat Munich, dan perbentengan Würzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brühl, Bruchsal, Kesunyian ( Stuttgart), dan Schönbrunn.
 
11.  Arsitektur Vernakular
Vernakular, berasal dari vernacullus yang berarti lokal, pribumi. Arsitektur Vernakular sendiri ialah arsitektur yang terbentuk dari proses yang berangsur lama dan berulang-ulang sesuai dengan perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan di tempat asalnya. Pembentukan arsitektur berangsur dengan sangat lama sehingga aku imut sikap bentuknya akan mengakar. Latar belakang indonesia yang amat luas dan memiliki banyak pulau menyebabkan perbedaan budaya yang cukup banyak dan arsitektur merupakan salah satu parameter kebudayaan yang ada di indonesia karena biasanya arsitektur terkait dengan sistem sosial, keluarga, sampai ritual keagamaan.
 
12 . Konsep Kontemporer
Istilah kontemporer sering di gunakan untuk memaknai gaya tahun 1940-1280’an. Namun Istilah kontemporer lebih dikenal mirip dengan istilah modern, namun dalam dunia desain keduanya dibedakan termasuk dalam penggunaan istilah dunia arsitektur. Konsep kontemporer di gunakan untuk menunjukkan gaya yang variatif, inovatif, dan fleksibel dalam gaya bangunan. Baik dari segi tampilannya, material, sampai teknologi pengolahan yang digunakan.
Gaya arsitektur kontemporer mengedepankan aspek keunikan yang diluar mainstream pada umumnya. Oleh karena itu, gaya kontemporer banyak bermain dalam pengaturan warna, dan tekstur materialnya. Bahan yang sering digunakan adalah seperti kayu, batu bata, dinding batu serta semen. Gaya kontemporer sangat mengandalkan kreatifitas arsitektur. Banyak inovasi gaya kontemporer dalam pembangunan pasar, restaurant, perkantoran, ruko, villa, dll.

13. rumah adat sunda

Rumah Adat Sunda
Indonesia tanah air yang kaya akan budaya dan sampai juga akhirnya kita ke tanah Sunda. Kali ini mari kita membahas rumah adat Sunda atau rumah tradisional suku Sunda yang mempunyai nama Imah. Suku Sunda sendiri merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia setelah suku jawa. Suku Sunda adalah etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa.
Rumah adat Sunda pada umumnya mempunyai kolong dengan ketinggian 50 cm – 1 m  diatas permukaan tanah. Kalau rumah adat Sunda yang berumur cukup tua mempunyai kolong dengan ketinggian bisa mencapai 1,8 M. Biasanya Kolong rumah di gunakan untuk menyimpan peralatan bertani dan kandang binatang ternak. Kolong rumah tersebut mempunyai nama kolong Imah dan untuk masuk kedalam rumah terdapat tangga yang di beri nama Golodog.
Desa Wae Rebo

Rumah ini sangat langka patut kita jaga, tinggal 7 unit saja, namun memang disengaja harus
ada 7, karena sesuai dengan kepercayaan dan adat tradisi leluhur mereka. Desa Wae Rebo terletak diatas lembah dan di kelilingi pegunungan dengan hutan yang sangat lebat dan cukup sangat terpencil jauh dari desa-desa lainnya, desa tersebut terletak pada ketinggian 1100 m diatas permukaan air laut, tentu hawanya cukup dingin.
Rumah Joglo
Rumah adat Jawa Timur Joglo dasar filosofi dan arsitekturnya sama dengan rumah adat di Jawa Tengah Joglo. Rumah adat Joglo di Jawa Timur masih dapat kita temui banyak di daerah Ponorogo. Pengaruh Agama Islam yang berbaur dengan kepercayaan animisme, agama Hindu dan Budha masih mengakar kuat dan itu sangat berpengaruh dalam arsitekturnya yang kentara dengan filsafat sikretismenya.
Rumah Joglo umumnya terbuat dari kayu Jati. Sebutan Joglo mengacu pada bentuk atapnya, mengambil stilasi bentuk sebuah gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk pengambilan filosofi yang terkandung di dalamnya dan diberi nama atap Tajug, tapi untuk rumah hunian atau sebagai tempat tinggal, atapnya terdiri dari 2 tajug yang disebut atapJoglo/Juglo / Tajug Loro. Dalam kehidupan orang Jawa gunung merupakan sesuatu yang tinggi dan disakralkan dan banyak dituangkan kedalam berbagai simbol, khususnya untuk simbol-simbol yang berkenaan dengan sesuatu yang magis atau mistis. Hal ini karena adanya pengaruh kuat keyakinan bahwa gunung atau tempat yang tinggi adalah tempat yang dianggap suci dan tempat tinggal para Dewa.
 
14. Rumah Tradisional Palembang
Rumah Tradisional Palembang
Rumah adat / rumah tradisional orang Palembang mempunyai sebutan Rumah Bari yang  benama asli Rumah Limas, pada umumnya berbentuk dasar hampir sama dengan rumah-rumah adat yang ada di sebagian daerah di Nusantara, yaitu rumah panggung, dan material yang digunakan pada umumnya dari kayu.
Bari dalam bahasa Palembang berarti lama / lawas  / kuno dan bernama Rumah Limas karena bentuk atapnya yang berbentuk limas. Palembang berlokasi di provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang memiliki karakteristik alam yang lekat dengan perairan tawar, baik itu rawa maupun sungai, ini yang manjadi faktor utama kenapa masyarakat disana membangun rumah panggung. Rumah panggung secara fungsional memenuhi syarat mengatasi kondisi rawa dan sungai seperti di Palembang. Letak geografis dari Palembang dibelah oleh sungai Musi dan dikelilingi ratusan anak sungai, rawa-rawa di sebagian besar wilayah daratannya. Pada tepian sungai banyak terdapat Rumah Limas yang pintunya menghadab ke sungai, dan alat transportasi air seperti perahu, kapal dan getek menjadi alat transportasi utama yang banyak digunakan mayarakat di tepian sungai.
 
 15. Rumah Honai

Sebutan rumah adat / rumah tradisional asli suku-suku yang ada di provinsi Papua adalah Rumah Honai.
Rumah Hanoi dapat banyak kita temui di lembah dan pegunungan dibagian tengah pada pulau Papua, disana terdapat suku Dani tinggal di bagian lembah Baliem atau Wamena, suku Lani, Yali di pegunungan Toli dan suku-suku asli Papua lainnya.
Daerah pegunungan dan lembah disana mempunyai hawa yang cukup dingin pada umumnya terletak diketinggian 2500 meter dari permukaan laut. Maka dari itu bentuk rumah Honai yang bulat dirancang untuk bisa meredam hawa dingin ataupun tiupan angin yang kencang.Rumah Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut terbuat dari jerami atau ilalang, bentuk atap ini berfungsi untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak terkena air hujan dan dapat meredam hawa dingin untuk tidak masuk kedalam rumah. Dinding rumah terbuat dari kayu dengan satu pintu pendek tanpa jendela.
Konsep Tema dan Gaya Dalam Desain Interior

Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Adapun beberapa konsep tema  yang dapat dipaparkan adalah sebagai berikut :
 
  1.  Klasik
Untuk Ruang keluarga biasanya didominasi dengan elemen berwarna tanahseperti warna cokelat tanah hingga cokelat muda serta menggunakan unsur kayu untuk memberikan kesan hangat dan ramah. Warna yang dominan digunakan pada furniture klasik adalah coklat natural sesuai dengan warna kayu atau menggunakan cat solid yang berwarna putih, kuning emas, putih perak, hitam atau coklat tua
.
2.Modern Klasik
Untuk gaya modern klasik biasanya menggunakan warna-warna yang netral untuk lebih “aman” seperti gradasi cokelat, hitam, putih, ataupun krem. Untuk furnitur, karena modern sudah dipilih menjadi gaya yang dominan,maka pilihlah yang berdesain simpel dan tidak banyak ornamen.  Kemewahan si klasik bisa dihadirkan dari lampu kandelar, lampu nakas berdesain klasik, cermin, lukisan, dan pernak-pernik lainnya. Satu hal yang perlu diingat, tetap setia dengan pilihan warna semula.
3.Minimalis
Desain minimalis merupakan aliran gaya desain modern yang sangat fungsional dan tidak memberi ruang pada bentuk ornamentasi atau hiasan sama sekali. Desain minimalis pada umumnya menggunakan warna-warnayang lembut dan lebih netral. Putih merupakan pilihan warna klasik minimalis yang memberikan kesan bersih. Pemberian aksesori yang minim pada dinding digunakan untuk memperkuat kesan minimalis.
 
4.Modern Minimalis
Ruang keluarga bergaya modern minimalis tentu harus didukung oleh interior dan furniture yang minimalis pula. Suasana yang dibutuhkan di ruang keluarga adalah suasana yang santai, tidak formal dan cenderung playful, maka yang menjadi poin utama di ruangan ini adalah adalah sofa. Pilihlah sofa yang simpel dan memiliki warna yang cerah sehingga mood playful akan lebih terbentuk, jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan selera anda. Sesuaikan pula gaya desain pada kabinet, rak buku, rak TV, meja samping, meja kopi dan barang-barang yang lain.

5.Eklektik
Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN NYA SEMOGA BERMANFAAT :-D